DESTINASI PARIWISATA HUTAN MAGROVE DESA LAJING AROSBAYA

DESTINASI PARIWISATA HUTAN MAGROVE DESA LAJING AROSBAYA

Desa lajing merupakan salah satu desa diantara 18 desa yang ada di Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan. Desa ini berjarak 15 Km dari Kabupaten Bangkalan. Luas Desa Lajing 6,72 km2 terhadap luas Kecamatan Arosbaya (42,46 km2). Kondisi geografis desa lajing yang strategis dan memiliki keindahan dan sumber daya alam yang melimpah terutama tumbuhnya banyak populasi pohon bakau disekitar pantai menarik pemerintah kabupaten bangkalan untuk menjadikan Desa Lajing sebagai tempat pariwisata bakau. Hal ini menjadi progam kerja besar bagi kelompok KKN 49 Universitas Trunojoyo Madura untuk membantu membangun serta menyumbangkan konsep pariwisata hutan bakau di Desa Lajing.

Mahasiswa KKN Kelompok 49 Universitas Trunojoyo Madura memiliki insiatif untuk mengindentifikasi jenis-jenis bakau yang tumbuh di wilayah pariwisata, kegiatan identifikasi ini bertujuan untuk mengetahui jenis bakau apa saja yang tumbuh diwilayah pantai tersebut. Kegiatan identifikasi dilakukan berdasarkan klasifikasi dari tumbuhan bakau. Dari hasil pengklasifikasian tumbuhan bakau, Mahasiswa KKN Kelompok 49 Universitas Trunojoyo Madura menemukan 3 jenis spesies pohon bakau yang tersebar dibeberapa titik.

·   Spesies pertama yaitu Avicennia sp memiliki ciri-ciri tinggi antara 12-25 meter, memiliki akar nafas yang keluardri permukaan tanah seperti paku, daun berwarna putih disisi bawahnya dilapisi kristal garam, serta bijinya berkecabah ketika buahnya belum gugur.

·     Spesies kedua yaitu Bruguiera sp memiliki ciri-ciri berukuran sedang dengan tinggi 35 meter dan diameter batang 40-65 cm, memiliki akar nafas  berupa akar papan dan akar lutut, permukaan daun mengkilap, serta bentuk buah lonceng berdaging.

·   Spesies ketiga yaitu Rhizhophora sp memiliki ciri-ciri ketinggian pohon mencapai 30 m dan diameter 50 m, warna daun hijau muda dibagian tengah dan kemerahan dibagian bawah, serta memiliki buah yang bertesktur kasar.

Dari ketiga jenis bakau tersebut dibuatkan papan identifikasi yang dipasang sesuai kumpulan populasi bakau yang tumbuh di wilayah ekowisata.